Minggu, 20 Juli 2014

Merek Asli Indonesia yang Go International

Sejauh ini, negeri kita sudah memiliki beberapa merek lokal yang berjaya di dunia internasional. Ke depannya, tren ini akan semakin menguat, terutama setelah Departemen Perdagangan juga menetapkan target yakni 200 merek lokal bisa go international tahun ini.

200 Merek Lokal Ditargetkan Go International
Produk-produk asli Indonesia sejatinya tidak kalah dengan produk-produk asing, itu yang memotivasi program Aku Cinta Indonesia (ACI) yang dicanangkan Presiden SBY pada pembukaan Inacraft 2009 baru-baru ini. Pada kesempatan tersebut, bersamaan dengan peluncuran logo 100% Indonesia, Departemen Perdagangan juga menargetkan supaya 200 merek lokal bisa dikenal pasar internasional pada tahun ini. Target yang cukup ambisius, mengingat kondisi perekonomian kini sedang mengalami krisis global.
Hanya saja, tentunya kita harus optimis, karena di balik risiko tentu selalu ada opportunity. Jika pasar internasional memang feasible untuk diraih, dan Departemen Perdagangan mendukung dengan kuat, maka bukan tidak mungkin target tersebut akan dicapai. Dalam hal ini, Badan Ekspor Pengembangan Nasional (BPEN) nantinya merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam meningkatkan branding produk lokal ke pasar internasional.

Brand yang Sudah Go International dan Berpotensi Melebarkan Sayap
Saat ini, sudah ada beberapa merek asli Indonesia yang sudah memulai kiprahnya di dunia internasional dan berpotensi untuk terus melebarkan sayapnya. Berikut ini adalah beberapa kisah suksesnya.
Indomie
Nyaris tiada satupun penduduk Indonesia yang tidak mengenal merek ini, Indomie. Indomie merupakan merek mi instan terpopuler di Indonesia, bahkan merek ini sudah menjadi sebutan tersendiri bagi mi instan. Meskipun merujuk pada mi instan lain, orang seringkali menyebutnya Indomie.
Kontribusi penjualan Indomie terhadap pendapatan Indofood merupakan yang terbesar, yakni sekitar 28%, dengan sebagian besar penjualan berasal dari produk Indomie Goreng, yang mungkin juga jadi favorit Anda. Yang mungkin belum banyak diketahui, selain populer di Indonesia, Indomie juga sudah menembus pasar luar negeri seperti Asia, Australia, AS, Eropa, hingga Afrika.
Dalam merambah pasar internasional, Indofood membuka fasilitas produksi mie instan di berbagai negara, seperti di Jeddah, Saudi Arabia, dan Nigeria. Selain itu, Indofood juga memasarkan Indomie dengan menggunakan cara lisensi, seperti kepada Pinehill Arabia Food Limited (Saudi Arabia) dan De United Food Industries Limited (Nigeria), yang keduanya memperoleh hak untuk menggunakan merek Indomie di negaranya masing-masing. Bahkan, di Nigeria, yang merupakan pasar mie instan terbesar ke-13 di dunia, Indomie sudah seperti makanan pokok dan dianggap sebagai makanan asli Nigeria sendiri.
Mustika Ratu
Mustika Ratu merupakan contoh sukses perusahaan lokal yang menembus pasar internasional. Produk-produk Mustika Ratu cakupannya cukup luas, mulai dari aneka ragam kosmetik, hingga minyak telon dan Slimming Tea.
Sepanjang tahun 2008, Mustika Ratu membukukan prestasi yang mengagumkan, dimana penjualannya meningkat sebesar 30%, padahal menurut survei dari Nielsen, industri kosmetik nasional hanya tumbuh 15%. Penjualan ini juga ditunjang oleh ekspor, yang kontribusinya mencapai 30% dari total penjualan. Pasar ekspor Mustika Ratu sendiri sudah sampai ke Malaysia, Brunei, Arab Saudi, Timur Tengah, Hong Kong, hingga Afrika. Malaysia merupakan pasar ekspor terbesar, karena kontribusinya hingga 50% terhadap total penjualan ekspor.
Es Teler 77
Es Teler 77 pertama kali didirikan oleh Sukyatno Nugroho setelah mertuanya, Murniati Widjaja, memenangkan lomba es teler nasional pada tahun 1982. Awalnya, gerai mereka hanya sebuah warung tenda biasa yang terletak di sebuah gedung perkantoran Jakarta, namun kini gerainya dapat kita temukan di berbagai pusat perbelanjaan. Konsep utama dari Es Teler 77 adalah menyajikan makanan dan minuman yang asli Indonesia dengan resep orisinil, seperti mie ayam, bakso, otak-otak goreng, dan tentunya es teler yang menjadi andalan.
Untuk mendukung perkembangannya, Es Teler 77 menerapkan sistem waralaba (franchise) yang memungkinkannya kini telah mempunyai lebih dari 200 cabang, termasuk di luar negeri. Di luar negeri, gerai Es Teler 77 berhasil menembus pasar di Singapura, Malaysia, hingga Australia. Kunci sukses Es Teler 77 adalah karena tingginya tingkat permintaan dari warga negara Indonesia yang tinggal di kedua negara tersebut. Es Teler 77 diperkirakan masih berpotensi untuk melebarkan sayapnya secara global, terutama di negara-negara dengan warga negara Indonesia dalam jumlah cukup banyak.
Edward Forrer
Meskipun terdengar berbau Italia, Edward Forrer adalah merek asli Indonesia yang sudah menembus beberapa pasar internasional. Merek Edward Forrer berasal dari nama pemiliknya sendiri, yakni Edward Forrer, yang hanya merupakan lulusan SMA kemudian menjadi pengusaha sepatu di Bandung. Selepas kesuksesan di Kota Kembang, Edward Forrer melebarkan sayap hingga ke berbagai kota besar di seluruh Indonesia. Sementara itu, untuk memulai go international kini Edward Forrer mempunyai outlet di Australia, Malaysia dan Hawaii.
Dengan mengusung nama yang berbau asing, tentunya merek ini bisa lebih mudah menembus pasar luar negeri. Apalagi, sepatu yang dihasilkan berkualitas tinggi dan tidak kalah dengan produk asing. Seiring dengan langkah globalnya, visi ambisius Edward Forrer yakni “The best shoes store in the world” menjadi impian yang semakin mendekati kenyataan.
Selain nama-nama tersebut, sebenarnya masih banyak merek lain yang berjaya di dunia internasional, seperti Ceres, Sido Muncul ataupun Sosro. Sementara itu, produk-produk Garudafood, Maspion, Mayora, Sari Ayu dan banyak lagi lainnya mempunyai potensi untuk tampil di pentas internasional.
Hanya saja, yang perlu dicermati adalah tantangan perekonomian yang kini terjadi di level global serta pemahaman yang baik mengenai berbagai aspek konsumen global. Jika konsumen global sudah dipahami dengan baik, maka bukan tidak mungkin dalam kurun waktu beberapa tahun lagi kita akan melihat semakin banyak merek-merek Indonesia yang populer di seluruh dunia.
Sumber : Rio Ardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar